Kamis, 21 April 2011

ADEKKU MALANG ADEKKU RANG AJAR

Adek saya aneh aneh juga ternyata, langsung saja ini kronologi dan data data kejadian yang ditulis sendiri oleh bapak saya !!!

STUDI KASUS ”PERTARUNGAN DUEL” ANTARA DUA JAGOAN MURID KELAS IV/A SD NEGERI 01 PAPAHAN TASIKMADU KAB. KARANGANYAR JAWA TENGAH

1. Nama Kejadian : Pertarungan pisik antara Riski Nur Fazri (Rizki) melawan Ubaidillah Imam Suhardi (Ubed), keduanya adalah murid laki-laki kelas IV SD Negeri 01 Papahan Tahun Pelajaran 2010 – 2011, yang menyebabkan 13 luka lebih cakaran dari 10 jari tangan dan luka memar di bagian kepala kiri bagi Ubed dan luka memar pada lengan kanan bagi Rizki.

2. Waktu Kejadian : Senin, 18 April 2011, pada saat jam pelajaran berlangsung di dalam kelas IV/A SD Negeri 01 Papahan Tasikmadu, kira-kira pukul 09.00 WIB, mata pelajaran KT-IPS yang diampu oleh Bu Haryanti (Wali Kelas IV/A).

3. Identitas Jagoan : a. Nama murid : Rizki Nur Fazri
Jenis Kelamain : Laki-laki
Umur : 10 Tahun
Alamat Rumah : Tas Gunting Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Asal Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 01 Papahan
Tasikmadu Karanganyar Kelas IV/A

b. Nama murid : Ubaidillah Imam Suhardi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 Tahun
Alamat Rumah : Badranbaru Desa Papahan Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
Asal sekolah : Sekolah Dasar Negeri 01 Papahan
Tasikmadu Karanganyar Kelas IV/A.

4. Kronologi kejadian : Berdasarkan data-data yang dapat dikumpulkan sementara, bahwa kejadian pertarungan tersebut, berawal dari tindakan Ubed yang secara tidak sengaja memandang Rizki tanpa maksud apa-apa, kecuali sekadar pandangan sesama teman dalam satu kelas IV/A. Saat itu, Rizki sedang akan keluar dari kelasnya, tiba-tiba menggertak Ubed dengan nada suara keras : ”ngopo kok nginget-ngingeti ?” (Kena apa melihat-lihat ?), tanya Rizki.

Ketika itu Bu Guru Haryanti memanggil Rizki untuk menghafalkan 8 lambang koperasi di Indonesia beserta artinya. Seketika itu Riski maju ke depan kelas dan mencoba menghafalkan. Ternyata Rizki hanya mampu menghafal 5 macam terus kembali ke tempat duduknya. Waktu itu juga Ubed berseloroh, lho kok hanya 5 hafalnya ? tanya Ubed dengan nada santai. Secara spontan, Rizki balik bertanya, ”lha kowe apal piro ?”(lha kamu hafal berapa?). Setelah itu, Rizki langsung mendorong dengan kedua tangannya menyentuh dada Ubed, dan Ubed hampir terjatuh, tapi tidak jatuh karena dibayangi Brili, teman sekelas Ubed di kelas IV/A juga. Kejadian itu berlangsung di ruang kelas IV/A bagian tengah.

Tanpa habis pikir sebagai ”lelaki diinjak-injak harga dirinya”, Ubed langsung membalas untuk mendorong dengan kedua tangnnya menyentuh dada Rizki, karena dengan tenaga yang relatif lemah, sehingga tidak menyebabkan Rizki terjatuh. Setelah itu, Rizki membalas dengan mencakar dengan kedua tangannya ke arah muka Ubed (1 kali) sampai menyebabkan luka 13 titik lebih , dibarengi pukulan keras tangan kanan Rizki (1 kali) kearah kepala Ubed yang menyebabkan sampai memar (mlenthung) kepala Ubed bagian atas kiri.

Lalu Ubed membalas memukul dengan tangan kirinya mengenai lengan kanan Rizki sehingga memar lengannya, dan diteruskan dengan tendangan kaki kanan Ubed mengenai paha kirinya Rizki tetapi tidak menyebabkan sakit. Kemudian Rizki membalas dengan tendangan kaki kanan mengenai paha kirinya Ubed dan juga tidak mengakibatkan rasa sakit.

Di tengah-tengah serunya ”pertarungan” antara dua jagoan tersebut, kira-kira baru mendapat satu ronde, Bu Haryanti baru mengerti, dengan spontan langsung melerai kedua ”jagoan” tersebut yang sedang bertanding. Sejak awal memang Bu guru Haryanti tidak melihat ada gejala-gejala adanya pertarungan tersebut, karena saking asyiknya mengajar murid-muridnya tentang KT-IPS di dalam kelas IV/A SD Negeri 01 Papahan.

Waktu kejadian ”pertarungan” tersebut , teman-teman sekelas sebanyak 37 anak pada jam pelajaran itu berlangsung, hanya beberapa anak yang peduli melerai, sebelum Bu guru Haryanti mengetahuinya. Sedangkan teman-teman yang banyak yang diam seribu bahasa. Diantara teman-teman yang peduli melerai tersebut misalnya : Panji, Arjun, Bangkit, Ipal dan Galang menarik/menghalangi Rizki, sedangkan Bu guru Haryanti dan Qori menarik Ubed sampai ke sudut almari bagian depan ruang kelas IV/A tersebut. Setelah itu, Rizki diperintahkan oleh Bu guru Haryanti : ”supaya Rizki keluar dari ruang kelas IV/A”, dan Rizki terus keluar dari ruang kelas, mentaati perintah Bu guru tersebut.

Bersamaan dengan itu, waktu istirahat telah tiba. Ketika istirahat, sebelum dipanggil Bu guru Haryanti, Ubed sempat bilang dengan nada menantang Rizki: ”titenono pas pulang diterusne neng lapangan papahan!”. Dengan berbagai pertimbangan mungkin, maka Rizki terdiam seribu bahasa ,tanpa komentar dan tidak mau meladeni tantangan Ubed, yang begitu besar rasa dendamnya terhadap Rizki karena telah lama Rizki menghina Ubed. Pada saat istirahat, Bu guru Haryanti memanggil Rizki supaya datang ke kantor guru, dan selanjutnya Bu guru Haryanti memanggil Ubed supaya datang ke kantor guru juga. Kedua ”jagoan” tersebut telah sama-sama duduk di ruang kantor guru SD Negeri 01 Papahan, sebuah SD Negeri terfaforit di lingkungan desa setempat.
Pada kesempatan itu, kedua jagoan tersebut diberikan nasehat oleh Bu guru Haryanti (Sang Wali Kelasnya). Diantara nasehatnya berisi tentang :

1. Bahwa perbuatan ”pertarungan” tersebut adalah tersecala, maka jangan diulang kembali, karena akan merugikan dari berbagai pihak, yaitu dirinya sendiri, orang tua, sekolah dan masyarakat.
2. Kedua ”jagoan” tersebut diperintahkan untuk saling berjabat-tangan, dan telah dilaksanakan oleh kedua anak tersebut. Hal ini sebagai tanda perdamaian antara kedua anak yang baru saja bertarung, menurut nasehat Bu guru Haryanti yang sekaligus sebagai wali kelas IV/A SD Negeri 01 Papahan tersebut.
3. Selanjutnya kudua murid tersebut diperintahkan Bu guru Haryanti untuk kembali masuk ke dalam ruang kelas IV/A mengikuti pelajaran selanjutnya.

Selanjutnya kedua murid tersebut kembali ke dalam kelas dengan baik pada jam ke-5
(pukul 10.40 WIB) untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris yang diampu oleh Bu
Guru Bahasa Inggris. Ternyata keduanya di dalam kelas masih ada rasa dendam, misalnya Ubed katanya : masih ”anyel” dikarenakan telah lama sejak kelas II, III, sampai di kelas IV ini ”ngenyek terus” (menghina terus) pada Ubed. Menurut Fauzi, teman sekelasnya : Rizki juga pernah menghina dirinya, misal zi...zi... cah elek, zi..zi.. yange wati. Waktu pelajaran Bahasa Inggris, Fauzi akan melihat komputer bahasa Inggris yang ada di depan Rizki juga ndak boleh dan dihalang-halangi oleh Rizki. Sedangkan Brili dan Fauzi teman sekelas Rizki juga pernah ditekan kedua kepalanya oleh Rizki dengan telapak tangannya, pada saat pelajaran pengayaan di dalam ruang kelasnya. Pada hari itu Senin 18 April 2011 pelajaran berlangsung sampai dengan pukul 13.30 WIB, Pelajaran ditutup oleh Bu Widayati. Kedua ”jagoan” tersebut pulang ke rumah masing-masing tidak saling menyapa. Pelajaran ditutup oleh Bu Widayati.

2 komentar:

*nyimak* *sambil liat bawah* ADA YANG COMMENT KAGAK YA ? GUE BALES DEEH ~(˘▽˘~)(~˘▽˘)~

Special Thank's

http://parodenbasah.blogspot.com/2008/12/laskar-ngelangi.html